Derby - TUHAN TOLONGLAH

Selasa, 12 Mei 2009

Jagalah Hati

Sabar dan loman sering disampaikan oleh para kyai dalam setiap pengajian. Mudah disampaikan tetapi sangat sulit untuk dipraktekkan setiap hari. Ketika sedang naik motor, lalu disalip dan hampir kesrempet oleh pengendara motor yang lain, yang keluar adalah umpatan. Seberapa seringkah kita ketika hampir disrempet itu lalu mengucap istighfar dan mendoakan orang yang mau menyerempet itu? Ketika mendengar kita digunjing, pernahkah kita lalu mengucap syukur karena kita sebenarnya sudah diingatkan oleh orang yang menggunjing itu? Ketika kita di diejek, apakah kita masih bisa tersenyum dan mendoakan orang mengejek itu? Ketika kita digeser dari jabatan kita, apakah istighfar lalu menghiasi bibir kita ataukah umpatan-umpatan yang keluar?

Lebih dari 50 bab di dalam Al-Quran membahas soal “Sabar”. Artinya sabar sangat berperan penting dalam hidup kita. Sabar akan mendorong kita untuk berpikir positif terhadap apa saja yang kita terima. Dengan berfikir positif, hidup ini akan semakin bermarkna.

Setiap kejadian selalu timbul dari hukum sebab dan akibat. Sebab positif akan mengakibatkan hasil yang positif. Ibaratnya kita menanam padi maka panen nya pun adalah padi. Belum pernah ada satu kejadian menanam padi keluar jagung.

Setiap kejadian yang timbul pasti ada hikmah dibalik kejadian itu sendiri. Tetapi hikmah ini adalah rahasia dari Allah dan hanyalah Allah yang tahu. Pada saat menerima suatu “kejadian” dalam hal ini adalah musibah maka yang perlu kita lakukan adalah bersabar, lalu berfikir mencari solusi lalu melaksanakan solusi itu dan lalu berdoa. Setelah berdoa, maka berusahalah untuk ikhlas, maka dengan ikhlas, maka akhirnya kita akan menuju ke “ridho”. Ini adalah kunci dari Ibadah itu sendiri, yang merupakan pengejawantahan dari “sholat”.

Setiap orang bisa sholat, tetapi tidak semua orang bisa “sabar”. Kunci dari sabar ini adalah “qolbu” yang bening dan kebeningan qolbu ini hanya bisa dimiliki oleh orang yang sabar yang selalu mau belajar untuk menerima pemberian Allah dengan ikhlas. Selalu instropeksi diri lalu berusaha memperbaiki diri, berbuat yang lebih baik kepada sesama makhluk dan kepada Sang Khalik. Istilah yang lain adalah tafakur.

Cobalah pandang langit pada waktu malam hari, amati bintang-bintang yang bertaburan menghiasi langit. Betapa kecil dan kerdilnya kita di alam raya ini dibandingkan dengan kebesaran Allah. Untuk apa kita dilahirkan dan lalu akan kemana kita nantinya. Jika kita mengingat semua ini, lalu buat apa kita hiasi hidup ini dengan kesombongan dan rasa iri dengki?

Ya Robb kami tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Quran Surat Ali Imran 190-191).

Jagalah hati dari iri dengki, emosi, sombong, ujub dan takabur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar